Berita

PENGUMUMAN UN

PPDB SMADRI

Pencarian

Kontak

Alamat :

JL. JENDERAL SOEDIRMAN - WERI

Telepon :

(0383)21355

Email :

smakst.darius@yahoo.co.id

Media Sosial :

Berita Terbaru

Image

Talkshow SMADRI

Image

Liputan Solidaritas Hari Guru

Image

KEHADIRAN..BUKTI SOLIDARITAS

Image

PELANTIKAN PENGURUS KOMITE SMADRI

Image

LIPUTAN P5

Banner

Polling

Liputan Solidaritas Hari Guru

Solidaritas Hari Guru

Sahabat Koma: Kronik SMADRI yang terkasih!

Dalam rangka Hari Guru, 25 November 2024, para Guru dan Pegawai SMAS Katolik Santo Darius Larantuka melaksanakan karya solidaritas dengan warga pengungsi akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Karya solidaritas yang dimaksud adalah menjadi relawan di dapur umum posko pengungsian Desa Kobasoma, Kecamatan Titehena pada Sabtu, 23 November 2024.

Kira-kira pukul 07.45 rombongan Guru dan Pegawai bergerak dari sekolah menuju posko Kobasoma. Beberapa Guru dan Pegawai menggunakan kendaraan pribadi dan yang lainnya menggunakan mobil pick up. Kepala Sekolah, RD Antonius Sina Aran juga turut hadir bersama para Guru dan Pegawai dalam kegiatan ini. Meski disinari terik mentari yang sudah panas pagi itu, para Guru dan Pegawai tampak ceriah melaksanakan misi kemanusiaan itu.

Selain siap menjadi relawan, rombongan SMADRI ini membawa juga sayur-sayuran yang dapat digunakan untuk konsumsi para pengungsi. Saat tiba di dapur umum posko pengungsian Kobasoma, sudah ada beberapa relawan dari TNI dan Polri serta warga yang memasak. Kami disambut dengan baik untuk berkerja bersama relawan yang sudah ada. Sayur yang dibawa langsung diletakkan di dapur. Ibu-ibu Guru mulai mengeluarkan pisau untuk mengiris sayur dan menyiapkan bumbu-bumbu. Ada juga Ibu-ibu yang membantu relawan lain untuk menampi beras. Sementara itu, Bapak-bapak Guru menyiapkan tempat makan yang dilipat dari kertas nasi. Mereka diberi petunjuk oleh para tentara yang sedang bertugas.

Para Guru dan Pegawai menjalankan tugas ini dengan senang hati. Ada yang bekerja dengan serius sekali, ada pula yang bekerja sambil bercerita untuk menghibur yang lain. Setelah bekerja cukup lama, beberapa Guru yang bertugas mengupas bawang mulai merasakan perih di mata karena zat kimia yang dikeluarkan bawang. Beberapa dari mereka menghindari hal itu dengan menusuk sebuah bawang ke ujung pisau dan dibiarkan selama mereka mengupas bawang yang lain. Caranya dianggap ampuh, meskipun ada yang belum percaya.

Para pengungsi yang mendapat giliran makan pertama adalah ibu-ibu hamil dan anak-anak. Keluarga dan kerabat ibu-ibu hamil dan anak-anak berbondong-bondong datang ke dapur umum untuk mengambil makanan yang sudah disediakan. Sesudah itu, kira-kira jam setengah satu lewat, para pengungsi lainnya mendapat giliran makan. Masing-masing perwakilan dari para pengungsi di tiap-tiap tenda datang untuk mengambil makanan yang sudah dibungkus oleh relawan dari Guru, Pegawai dan TNI-Polri. Suasana itu cukup memperihatikan. Meskipun makanan didistribusikan secara teratur, tetapi rasanya beda karena warga yang selama ini memperoleh makanan dari keringat sendiri, kini hanya terpaku menanti belas kasih sesamanya. Demikianlah hidup, Hodie mihi, cras tibi, “Hari ini giliranku, esok giliranmu”, kadang kita bahagia, kadang pula kita bersedih; kadang kita berhasil, kadang pula kita gagal.

Suasana siang itu sangat menarik. Para Guru dan Pegawai yang sering sibuk dengan pelajaran di sekolah dan pekerjaan kantor, kini duduk di bawah tenda pengungsi menahan panas dan keringat demi melayani warga yang bersusah. Nilai-nilai kehidupan yang diajarkan kepada siswa-siswi di sekolah ternyata dilaksanakan sendiri oleh para Guru. Hari ini, spirit pendidikan, Ing ngarsa sung tuladha “Di depan memberi contoh” menjadi nyata dalam aksi Guru sebagai tenaga relawan di posko pengungsian. Bagi para Guru dan Pegawai dari sekolah Katolik ini, tak ada gengsi yang menghalangi aksi, tak ada intensi lain selain atensi kepada kebutuhan sesama, pun pula tak ada solidaritas yang tinggi selain menebaran caritas/cinta kasih sebagai hukum tertinggi kepada yang membutuhkan.

Tuhan bersabda, “Ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kami memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku dalam penjara, kamu mengunjungi Aku”. Para Guru dan Pegawai SMADRI memang belum bisa melakukan semua yang Tuhan ajarkan, tetapi mereka telah mengambil satu bagian penting dalam karya pelayanan kepada Tuhan yang terluka dalam diri sesamanya. Pengabdian macam inilah yang menjadikan Guru kita hebat dalam visi menuju Indonesia kuat. (Apong Boruk)

 

Sambutan Kepala Sekolah

Sebagai lembaga pendidikan, SMAK ST. DARIUS LARANTUKA  tanggap dengan perkembangan teknologi tersebut. Dengan dukungan SDM yang di miliki sekolah ini siap untuk berkompetisi dengan sekolah lain dalam pelayanan informasi publik. Teknologi Informasi Web khususnya, menjadi sarana bagi SMAK ST. DARIUS LARANTUKA untuk memberi pelayanan informasi secara cepat, jelas, dan akuntable. Dari layanan ini pula, sekolah siap menerima saran dari semua pihak yang akhirnya dapat menjawab Kebutuhan masyarakat.

HOME SWEET HOME

PUISI BERANTAI

TRACER STUDY SMADRI 2023

HARDIKNAS SMADRI 2024

Harry Potter - Golden Snitch